Kamis, 07 November 2013

Penalaran Induktuf



PENALARAN INDUKTIF

Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.
Contoh penalaran induktif adalah :
kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata: setiap hewan punya mata.
Penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Perbedaan dari penalaran deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.
Induktif terbagi 3 macam,yaitu:

Generalisasi yaitu proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3EB22 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EB22 cukup pintar dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia.
Macam – macam generalisasi :
Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
 Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada 2, yaitu : loncatan induktif dan yang bukan loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-41)
Loncatan Induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebut atau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan. Contoh : Sisa suka berenang.Deni juga suka berenang.Reni suka main bola.Teti suka main bulutangkis.Dapat disimpulkan bahwa anak-anak komplek bahari suka olahraga.
Tanpa Loncatan Induktif
Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali. Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya. Contoh: Rika suka bermain bola basket.Rino juga suka bermain bola basket.Tino suka bermain sepak bola.Jadi dapat disimpulkan ke tiga anak tersebut menyukai permainan bola.

Anologi
Dalam analogi, kita membandingkan dua macam hal.Dalam penalaran ini kita hanya memperhatikan persamaannya,tanpa memperhatikan perbedaannya.Jadi,kesimpulan yang didapat didasarkan pada persamaan diantara dua hal yang berbeda.
proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang bersamaan.

Tujuan dari penalaran secara analogi yakni ;
~ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
~ Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
~ Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.

Contoh : Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan emas memuai

Macam – macam hubungan kausal :
a. Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).

b. Akibat -sebab
Contoh :
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
c Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.

Sumber :
http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif_683.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/definisi-penalaran-induktif-dan-contohnya/
http://robiantocokro.wordpress.com/2011/12/13/penalaran-induktif/
http://hendra-eka.blogspot.com/2012/12/jelaskan-dengan-contoh-penalaran.html

Selasa, 01 Oktober 2013

Resensi



RESENSI
Nama : Irma Afrilia Handayani
Kelas : 3EB22
NPM : 28211331


http://2.bp.blogspot.com/-lgH_1uQt9Zc/UbEmBYJa-cI/AAAAAAAAARM/8jEZENp6TUI/s200/New+Picture+%285%29.png
Judul Buku : 5 CM
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Tahun terbit : November 2007
Tebal Buku : 381 halaman

SINOPSIS
Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita cantik, dan cerdas. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang gemuk, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata dan teman yang easy going.

Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama sepuluh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.

Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love life. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan ‘reuni’ mereka mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru.

Setengah dari buku 5 cm bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan aktifitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat dalam mendaki gunung Semeru.

”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.” 

TEMA
Persahabatan lima anak muda yang mempunyai kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan.

LATAR BELAKANG
Tempat : Jakarta, Yogyakarta, Bogor
Rumah Arial : Kamar Arial, Secret Garden
Stasiun kereta api Senen
Stasiun Lempuyungan, Yogyakarta
Ranu Pane
Ranu Kumbolo
Puncak Mahameru

AMANAT
Jadikan mimpi kita menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kita, biar dia nggak pernah lepas dari mata kita. Dan kita bawa mimpi dan keyakinan kita itu setiap hari, kita lihat setiap hari, dan percaya bahwa kita bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kita sendiri, kalau kita percaya sama keinginan itu dan kita nggak bisa nyerah. Bahwa kita akan berdiri lagi setiap kita jatuh, bahwa kita akan mengerjarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri. Dan yang kita butuhkan Cuma lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa.

Sabtu, 28 September 2013

Penalaran Deduktif



Penalaran DEDUKTIF
Pengertian
Dalam suatu penalaran deduktif, ada ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat dan diatur dengan ide yang bersifat umum (premis mayor), diletakkan pada bagian awal dan diikuti dengan ide yang bersifat khusus. Penataan ini dapat direalisasikan dengan menampilkan kalimat pada awal, kemudian dilanjutkan dengan kalimat penjelas. Penjelas (ide penunjang) dapat berupa bukti, contoh : ilustrasi, data statistik, perincian dan sebagainya. Bukti dapat diambil dari hasil pegamatan observasi atau hasil penelitian. Dalam penalaran deduktif, kalimat topik yang berisi ide pokok ditempatkan di awal.
Contoh penalaran deduktif :
  • Mendengarkan musik dapat menenangkan jiwa. Dalam penelitian ilmiah telah dibuktikan bahwa mendengarkan musik itu dapat menenagkan pikiran manusia dari berbagai macam masalah yang sedang dihadapinya. Dengan mendengarkan musik manusia dapat mengurangi masalah yang dipikirkan. Beban berat masalah yang dialami menjadi berkurang sehingga seseorang dapat memecahkan masalah dengan akal sehatnya. Berdasarkan penelitian tentang mendengarkan musik dapat disimpulkan bahwa orang yang suka mendengarkan musik pada umumnya lebih tidak ada beban dan selalu senang.
·         Sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Deduksi ialah proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus.
Bentuk standar dari penalaran deduktif adalah silogisme, yaitu proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi)

Adapun penarikan kesimpulan penalaran deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, seperti :
-          Secara langsung
Penarikan simpulan secara langsung dapat dilakukan dengan satu premis(ide/inti sari).
Contoh :
  • Tidak seekorpun burung adalah bebek.
-          Secara tidak langsung
Penarikan simpulan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan dua premis. Premis pertama bersifat umum dan premis kedua bersifat khusus.
Beberapa jenis penalaran deduktif :
-          Silogisme kategoris
Suatu silogisme yang terdiri dari tiga proposisi, dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis khusus disebut premis minor. Simpulan terdapat subjek dan predikat.
Contoh :
  • Semua atlet berolahraga
  • Semua pelari adalah atlet
Jadi, semua pelari berolahraga
·         Bila hujan, maka jalanan basah
·         Sekarang hujan
Jadi, Maka jalanan basah.
Bandingkan dengan jalan pikiran berikut:
·         Bila hujan, maka jalanan basah
·         Sekarang jalanan basah
Jadi,Maka hujan.
-          Silogisme hipotesis
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
Contoh :
  • Jika motor di gas, motor akan berjalan
  • Motor di gas
Jadi, motor berjalan
-          Silogisme alternatif
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berupa proposisi alternatif. Jika premis minornya membenarkan salah satu alternatif, maka simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
  • Dia adalah seorang pembalap atau pencuri
  • Dia seorang pembalap
Jadi, dia bukan seorang pencuri
-          Entimen
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. Entimen Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh :
  • Semua penyanyi adalah orang terkenal
  • Ariel adalah seorang penyanyi
Jadi, Ariel adalah orang terkenal
Contoh Kalimat Deduktif
·         Premis 1 :  Setiap mamalia punya sebuah jantung

·         Premis 2 : Semua kuda adalah mamalia
Jadi,Setiap kuda punya sebuah jantung

Penalaran Deduktif
LAKUKAN SEKARANG JUGA !
Kebanyakan orang gagal mempunyai karakter yang sama, yakni mereka suka menunda pekerjaan. Orang gagal berpikir sudah saatnya hari ini beristirahat , santai dulu, urusan yang ini biarkan dikerjakan esok.
Sedangkan orang sukses mempunyai karakter yang sama , mereka tidak suka menunda. Orang sukses berpikir, saya lelah, tapi saya belum mau beristirahat, saya menunda kesenangan untuk hidup saya yang lebih baik.
Pelajar yang gagal adalah pelajar yang menunda tugas belajarnya. Ia telah menunda dan akhirnya menghabiskan energi yang sangat besar untuk belajar menjelang ujian. Mahasiswa yang tidak lulus-lulus adalah mahasiswa yang menunda tugas-tugas dari dosennya. Maka ia pun menunda kelulusannya.
Orang yang menunda bekerja keras berarti ia menunda kesuksesannya. Kegagalan itu sejatinya ada pada prosesnya. Karena menunda pekerjaan sejatinya menunda kesuksesan. Seseorang tidak tahu kapan ia akan sukses, tapi ia tahu bahwa menunda pekerjaan membuatnya tertunda dari sukses.
Dengan menunda sesuatu yang sebenarnya bisa anda lakukan sekarang, maka anda telah menunda kesuksesan yang bisa jadi juga bisa anda dapatkan hari ini. Anda tidak akan pernah tahu kapan kesuksesan itu datang kepada anda sebelum anda menikmatinya.
Bekerja sekeras apapun jika anda belum menemukan momentum yang tepat maka kesuksesan tersebut tetap belum dapat anda raih. Namun ada satu yang akan anda dapatkan jika anda menunda melakukan sesuatu tanpa alasan yang logis, yaitu anda jelas-jelas akan menunda kesuksesan anda sendiri.
Judul Buku          : The Power of MIMPI (Buku Pintar)
Pengarang          : Akbar Kaelola
Sumber :