Penalaran DEDUKTIF
Pengertian
Dalam suatu penalaran deduktif, ada
ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat dan diatur dengan ide yang bersifat
umum (premis mayor), diletakkan pada bagian awal dan diikuti dengan ide yang
bersifat khusus. Penataan ini dapat direalisasikan dengan menampilkan kalimat
pada awal, kemudian dilanjutkan dengan kalimat penjelas. Penjelas (ide
penunjang) dapat berupa bukti, contoh : ilustrasi, data statistik, perincian
dan sebagainya. Bukti dapat diambil dari hasil pegamatan observasi atau hasil
penelitian. Dalam penalaran deduktif, kalimat topik yang berisi ide pokok
ditempatkan di awal.
Contoh penalaran deduktif :
- Mendengarkan musik dapat menenangkan jiwa. Dalam penelitian ilmiah telah dibuktikan bahwa mendengarkan musik itu dapat menenagkan pikiran manusia dari berbagai macam masalah yang sedang dihadapinya. Dengan mendengarkan musik manusia dapat mengurangi masalah yang dipikirkan. Beban berat masalah yang dialami menjadi berkurang sehingga seseorang dapat memecahkan masalah dengan akal sehatnya. Berdasarkan penelitian tentang mendengarkan musik dapat disimpulkan bahwa orang yang suka mendengarkan musik pada umumnya lebih tidak ada beban dan selalu senang.
·
Sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah
barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player
adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
Generalisasi :
semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Deduksi ialah
proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum untuk
menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus.
Bentuk standar
dari penalaran deduktif adalah silogisme, yaitu proses penalaran di mana dari
dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi)
Adapun penarikan kesimpulan penalaran deduktif dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung, seperti :
-
Secara langsung
Penarikan simpulan secara langsung dapat dilakukan
dengan satu premis(ide/inti sari).
Contoh :
- Tidak seekorpun burung adalah bebek.
-
Secara tidak langsung
Penarikan simpulan secara tidak langsung dapat
dilakukan dengan dua premis. Premis pertama bersifat umum dan premis kedua
bersifat khusus.
Beberapa jenis penalaran deduktif :
-
Silogisme kategoris
Suatu silogisme yang terdiri dari tiga proposisi, dua
proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis khusus
disebut premis minor. Simpulan terdapat subjek dan predikat.
Contoh :
- Semua atlet berolahraga
- Semua pelari adalah atlet
Jadi, semua pelari berolahraga
·
Bila hujan, maka jalanan basah
·
Sekarang hujan
Jadi, Maka jalanan basah.
Bandingkan dengan jalan pikiran berikut:
·
Bila hujan, maka jalanan basah
·
Sekarang jalanan basah
Jadi,Maka hujan.
-
Silogisme hipotesis
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang
berproposisi kondisional hipotesis.
Contoh :
- Jika motor di gas, motor akan berjalan
- Motor di gas
Jadi, motor berjalan
-
Silogisme alternatif
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang
berupa proposisi alternatif. Jika premis minornya membenarkan salah satu
alternatif, maka simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
- Dia adalah seorang pembalap atau pencuri
- Dia seorang pembalap
Jadi, dia bukan seorang pencuri
-
Entimen
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor
karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya
premis minor dan simpulan. Entimen Silogisme ini jarang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya
premis minor dan simpulan.
Contoh :
- Semua penyanyi adalah orang terkenal
- Ariel adalah seorang penyanyi
Jadi, Ariel adalah orang terkenal
Contoh Kalimat Deduktif
·
Premis 1 : Setiap
mamalia punya sebuah jantung
·
Premis 2 : Semua kuda adalah mamalia
Jadi,Setiap kuda punya sebuah jantung
Penalaran
Deduktif
LAKUKAN SEKARANG JUGA !
Kebanyakan orang gagal mempunyai karakter yang sama,
yakni mereka suka menunda pekerjaan. Orang gagal berpikir sudah saatnya hari
ini beristirahat , santai dulu, urusan yang ini biarkan dikerjakan esok.
Sedangkan orang sukses mempunyai karakter yang sama ,
mereka tidak suka menunda. Orang sukses berpikir, saya lelah, tapi saya belum
mau beristirahat, saya menunda kesenangan untuk hidup saya yang lebih baik.
Pelajar yang gagal adalah pelajar yang menunda tugas
belajarnya. Ia telah menunda dan akhirnya menghabiskan energi yang sangat besar
untuk belajar menjelang ujian. Mahasiswa yang tidak lulus-lulus adalah
mahasiswa yang menunda tugas-tugas dari dosennya. Maka ia pun menunda
kelulusannya.
Orang yang menunda bekerja keras berarti ia menunda
kesuksesannya. Kegagalan itu sejatinya ada pada prosesnya. Karena menunda
pekerjaan sejatinya menunda kesuksesan. Seseorang tidak tahu kapan ia akan
sukses, tapi ia tahu bahwa menunda pekerjaan membuatnya tertunda dari sukses.
Dengan menunda sesuatu yang sebenarnya bisa anda
lakukan sekarang, maka anda telah menunda kesuksesan yang bisa jadi juga bisa
anda dapatkan hari ini. Anda tidak akan pernah tahu kapan kesuksesan itu datang
kepada anda sebelum anda menikmatinya.
Bekerja sekeras apapun jika anda belum menemukan
momentum yang tepat maka kesuksesan tersebut tetap belum dapat anda raih. Namun
ada satu yang akan anda dapatkan jika anda menunda melakukan sesuatu tanpa alasan
yang logis, yaitu anda jelas-jelas akan menunda kesuksesan anda sendiri.
Judul
Buku : The Power of MIMPI
(Buku Pintar)
Pengarang
: Akbar Kaelola
Sumber :